Rabu, 03 Oktober 2018

PROTOTYPING METODE

PROTOTYPING METODE
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. 
Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapatsaling berinteraksi selama proses pembuatan sistem, Sering terjadi seorang pelangganhanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secaradetal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yangdibutuhkan. 
Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma,kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer
Penjelasan Proses pada model prototyping :
  1. perdan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dangambaranbagian-bagian yang akandibutuhkan   berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan     disini, pada   awal pengumpulan kebutuhan
  2. Perancangan:
  3. perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini   menjadi dasar pembuatan prototype.
  4. valuasi prototype
  5. klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Terdapat 3 pendekatan utama prototyping, yaitu:

1. Throw-Away

    Prototype ini dibuat dan dites, Pengalaman yang diperoleh   dari pembuatan prototype digunakan        untuk membuat produk akhir (final).

2. Incremental
    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen   yang terpisah.
3. Evolutionary
   Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi   digunakan untuk iterasi desain berikutnya.
  
 Tahapan Metode Prototyping Prototyping

1.      Requirement Gathering 

PENJELASANYA 

  Pada tahapan prototyping atau phase ini adalah menjelaskan bahwasan-Nya user dan analis melakukan pertemuan lalu kemudian melakukan conversation antara kedua-Nya, 

user mendeskripsikan mengenai spesifikasi kebutuhan dari aktivitas yang user lakukan seperti dalam pekerjaan-Nya atau aktivitas lain-Nya, kemudian analis harus berusaha memahami apa maksud dari deskripsi user yang diajukan-Nya tersebut. 

2.      Formal Language Representation.

   pada tahapan atau phase ini program dibuat berdasarkan prototype yang telah diajukan dan disetujui bersama

(Team analis), kemudian pada tahap ini juga sebuag program di uji coba oleh analis dan tentu-Nya user, kemudia user menilai apakah program tersebut dapat di terima atau tidak. 

  Jika sebuah program tersebut user menolak maka analis harus kembali pada phase atau tahapan sebelum-Nya untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan ketidak sesuaian program tersebut dengan spesifikasi user.
5.      Complete Software 
Pada tahapan ini program telah disetujui (berhasil memenuhi spesifikasi yang diajukan) oleh user dan selanjut-Nya user dapat menggunakan program pesanan-nya dengan sukses, tentu-Nya pada tahapan ini program telah diserahkan kepada user.
Kekurangan dan Kelebihan Metode Prototyping

Kelebihan Metode Prototyping

1.      Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan      pelanggan.
2.      Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan   kebutuhan pelanggan.
3.      Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4.      Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5.      Penerapan menjadi lebih  mudah karena pemakai   mengetahui apa yang diharapkannya
Kekuarangan Metode Prototyping

1. Pelanggan yang melihat working version dari model yang   dimintanya tidak menyadari, bahwa          mungkin saja   prototype dibuat terburu-buru dan rancangan   tidak tersusun dengan baik
2.Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek   sehingga menggunakan algoritma dan          bahasa   pemrograman sederhana.
3.Pengembang kadang-kadang membuat implementasi   sembarang, karena ingin working version         bekerja dengan   cepat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Critical Path

Critical Path Method / CPM  adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek se...