PROTOTYPING METODE
Prototyping merupakan salah satu metode
pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Dengan metode prototyping ini pengembang
dan pelanggan dapatsaling berinteraksi selama proses pembuatan sistem,
Sering terjadi seorang pelangganhanya
mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan
secaradetal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja
yangdibutuhkan.
Sebaliknya disisi pengembang kurang
memperhatikan efesiensi algoritma,kemampuan sistem operasi dan interface yang
menghubungkan manusia dan komputer
Penjelasan
Proses
pada
model prototyping :
- perdan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dangambaranbagian-bagian yang akandibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan
- Perancangan:
- perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
- valuasi prototype
- klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
Terdapat 3 pendekatan
utama prototyping, yaitu:
1. Throw-Away
Prototype
ini dibuat dan dites,
Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan
prototype digunakan untuk membuat produk akhir
(final).
2.
Incremental
Produk
finalnya
dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah.
3. Evolutionary
Pada
metode
ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi
desain berikutnya.
Tahapan Metode Prototyping Prototyping
1.
Requirement
Gathering
PENJELASANYA
Pada tahapan
prototyping atau phase ini adalah menjelaskan bahwasan-Nya user dan analis
melakukan pertemuan lalu kemudian melakukan conversation antara kedua-Nya,
user mendeskripsikan mengenai spesifikasi kebutuhan dari aktivitas yang user
lakukan seperti dalam pekerjaan-Nya atau aktivitas lain-Nya, kemudian analis
harus berusaha memahami apa maksud dari deskripsi user yang diajukan-Nya
tersebut.
2.
Formal Language Representation.
pada
tahapan atau phase ini program dibuat berdasarkan prototype yang telah diajukan
dan disetujui bersama
(Team
analis), kemudian pada tahap ini juga sebuag program di uji coba oleh analis
dan tentu-Nya user, kemudia user menilai apakah program tersebut dapat di
terima atau tidak.
Jika sebuah
program tersebut user menolak maka analis harus kembali pada phase atau tahapan
sebelum-Nya untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan ketidak sesuaian
program tersebut dengan spesifikasi user.
5.
Complete
Software
Pada tahapan
ini program telah disetujui (berhasil memenuhi spesifikasi yang diajukan) oleh
user dan selanjut-Nya user dapat menggunakan program pesanan-nya dengan sukses,
tentu-Nya pada tahapan ini program telah diserahkan kepada user.
Kekurangan dan Kelebihan Metode
Prototyping
Kelebihan
Metode Prototyping
1.
Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2.
Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3.
Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4.
Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5.
Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya
Kekuarangan
Metode Prototyping
1.
Pelanggan
yang
melihat working version dari model yang dimintanya
tidak menyadari,
bahwa mungkin saja prototype
dibuat
terburu-buru dan rancangan tidak tersusun
dengan baik
2.Pengembang
biasanya
ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan
algoritma dan bahasa pemrograman
sederhana.
3.Pengembang
kadang-kadang
membuat implementasi sembarang,
karena ingin working version bekerja dengan cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar