Rabu, 26 September 2018

incremental model

Incremental model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model incremental sebagai perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar pendekatan topdown. Layaknya Model Waterfall, model ini pun juga memiliki tahapan tahapan untuk perancangan perangkat lunaknya, yaitu: Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan. Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya. Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya. Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean. Test merupakan tahap pengujian dalam model ini. Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model, tiga tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada incremental model, diperkenalkan model More Risky Incremental Model. Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama. Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya juga langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak harus menunggu modul pertama selesai hingga dikirim ke user. Beberapa Kelebihan Dari Mode Incremental atara lain : Merupakan model dengan manajemen yang sederhana Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal. Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem, Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji Kelemahannya adalah : kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung Harus Open Architecture Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment.

Minggu, 16 September 2018

Tugas RPL

Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak atau Software Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 saat Konferensi Rekayasa Perangkat Lunak yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan Rekayasa Perangkat Lunak hanya sebatas pada bagaimana cara membuat suatu program komputer. Padahal terdapat sebuah perbedaan yang mendasar antara program komputer dan perangkat lunak (software).

Menurut (O’Brien, 1999) Program merupakan kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan Perangkat lunak (Software) merupakan seluruh perintah yang digunakan untuk memproses suatu informasi. Perangkat lunak bisa berupa prosedur atau program.

Sedangkan Pengertian dari Rekayasa Perangkat Lunak, biasanya merujuk pada pengertian Rekayasa Perangkat Lunak menurut Wikipedia dan IEEE Computer Society, berikut pengertiannya:
Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak
Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak


Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak menurut Wikipedia
Rekayasa perangkat lunak / Software Engineering (SE) adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, manajemen organisasi pengembanganan perangkat lunak, pemeliharaan serta manajemen kualitas.


Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak menurut IEEE Computer Society
Rekayasa perangkat lunak adalah penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi terhadap pengembangan, penggunaan, pemeliharaan perangkat lunak, dan studi atas pendekatan-pendekatan tersebut, yaitu penerapan pendekatan engineering terhadap perangkat lunak.

Jadi Rekayasa perangkat lunak merupakan pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna mengembangkan, memelihara, dan membangun kembali dengan menggunakan prinsip-prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja lebih efektif dan efisien untuk pengguna nya.

Menurut Rosa A.S. dan M. Shalahuddin, dalam bukunya berjudul Rekayasa Perangkat Lunak (hlm 5 ISBN 978-602-8759-13-7), terddapat 5 Prinsip atau kriteria yang sering digunakan sebagai acuan dalam Rekayasa perangkat lunak:
  • Dapat mengikuti keinginan pengguna (robust)
  • Dapat terus dirawat dan dipelihara (maintainability)
  • Dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan (usability)
  • Efisien dan efektif dalam menggunakan energi dan penggunaannya
  • Dapat mengikuti perkembangan teknologi (dependability)

Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat sendiri mempunyai ruang lingkup kerjanya Sebagai berikut:
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak
Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak

Software Requirements
berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak. 

Software Design
meliputi proses penampilan arsitektur, komponen, antar muka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak

Software Construction
berhubungan dengan detil pengembangan perangkat lunak, termasuk algoritma, pengkodean, pencarian kesalahan dan pengujian.


Software Testing
meliputi pengujian pada kinerja perangkat lunak secara keseluruhan

Software Maintenance
mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan. 

Software Configuration Management
berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Software Engineering Management
berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak.

Software Engineering Tools and Methods
mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL. 

Software Quality
menitikberatkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak.

Software Engineering Process
berhubungan dengan implementasi, definisi, pengukuran, pengelolaan, perubahan dan perbaikan proses Rekayasa Perangkat Lunak.

 Apa saja fungsi dan juga tujuan dari rekayasa perangkat lunak?

Tentu saja RPL atau rekayasa perangkat lunak ini memiliki banyak sekali fungsi dan juga tujuan utama. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan juga tujuan dari rekayasa perangkat lunak:
  1. Agar seseorang dapat mengembangkan perangkat lunak yang bermanfaat bagi user
Tujuan dan juga fungsi yang pertama adalah agar seseorang yang mempelajari rekayasa perangkat lunak ini mampu mengembangkan sebuah perangkat lunak yang berguna dan juga bermanfaat bagi usernya. Sebuah perangkat lunak tentu saja tidak akan digunakan oleh user apabila tidak memiliki fungsi yang spesifik.
Karena itu dengan mempelajari rekayasa perangkat lunak, akan membuat seseorang menjadi lebih paham mengenai pengembangan perangkat lunak yang fungsional. Contohnya, perangkat lunak yang digunakan dalam mengkoneksikan komputer pada internet.
  1. Agar seseorang mampu mengembangkan perangkat lunak yang sudah ada menjadi lebih baik lagi
Perangkat lunak yang sudah ada terkadang membutuhkan pembaruan, karena fungsinya yang mungkin sudah berkurang. Karena itu, dengan mempelajari rekayasa perangkat lunak seseorang akan mampu mengembangkan perangkat lunak yang sudah ada sebelumnya agar kemudian menjadi sebuah sistem perangkat lunak yang dapat berguna dan menjadi lebih baik lagi di kalangan user.
  1. Menciptakan sebuah perangkat lunak yang ramah dan user friendly
Sistem perangkat lunak yang user friendly adalah sebuah sistem yang didambakan oleh setiap user. Paling tidak, sebauh sistem perangkat lunak yang user friendly membutuhkan tampilan atau interface yang menarik, fungsionalitas, hingga kemudahan dalam penggunaannya.
Mereka yang mempelajari sistem rekayasa perangkat lunak ini tentu saja paham betul dengan hal ini, sehingga dapat membantu mereka mengembangkan sebuah sistem perangkat lunak yang user friendly, dan pastinya mudah untuk digunakan oleh banyak kalangan user.
  1. Agar sebuah sistem perangkat lunak bisa diintegrasikan dengan peralatan mekanikal yang ada, sehingga menjadi lebih bermanfaat
Beberapa peralatan mekanikal, seperti robotic membutuhkan integrasi dengan perangkat lunak agar bisa bekerja dengan baik dan juga optimal. Mereka yang mempelajari mengenai rekayasa peangkat lunak tentu saja sudah sangat paham dengan hal ini. Dengan kemampuan yang dipelajari dalam rekayasa perangkat lunak, maka sebuah sistem perangkat lunak dapat diintegrasikan ke dalam sebuah peralatan mekanikal, sehingga dapat mendukung kegiatan operasional dari peralatan tersebut.
  1. Agar seseorang mampu untuk melakukan perawatan dan maintanence dari perangkat lunak yang sudah ada
Funsi dari mereka yang mempelajari rekayasa perangkat lunak tidak hanya terpaku pada pembuatan dan juga pengembangan dari sistem perangkat lunak yang ada, namun juga berada pada level maintenance atau perawatan dari sebuah perangkat lunak yang ada. Setiap perangkat lunak tentu saja membutuhkan maintenance, terutam aketika perangkat lunak tersebut mengalami suatu gangguan atau kendala. Karena itu, pembelajaran mengenai rekayasa perangkat lunak sangatlah dibutuhkan, untuk kepentingan perawatan dan juga maintenance dari perangkat lunak tersebut.


Sekian Artikel mengenai Pengertian tujuan Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak, Semoga artikel tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan sobat markijar, baik itu mengetahui Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak, Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak maupun Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Luna.

Critical Path

Critical Path Method / CPM  adalah suatu rangkaian item pekerjaan dalam suatu proyek yang menjadi bagian kritis atas terselesainya proyek se...